Jumat, 07 Maret 2008

manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :

1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

2. Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

3. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

4. Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan

pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.

Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Namun demikian, benang merah pengertian manajemen adalah bahwa ma-najemen merupakan proses koordinasi berbagai sumberdaya organisasi (men, ma-terials, machines) dalam upaya mencapai sasaran organisasi.

Kamis, 06 Maret 2008

3 m

INGATLAH 3 M


MULAI DARI HAL YANG KECIL,

MULAI DARI DIRI SENDIRI,

MULAI SEKARANG JUGA!

Rabu, 05 Maret 2008

KETERAMPILAN MEMOTIVASI YANG HARUS DIMILIKI PELATIH ATAU INSTRUKTUR BELADIRI

Psikologi
KETERAMPILAN MEMOTIVASI YANG HARUS DIMILIKI PELATIH ATAU INSTRUKTUR BELADIRI


Sebagai seorang pelatih atau instruktur dalam seni beladiri tentunya berkewajiban untuk memotivasi anak didiknya agar mencapai suatu target yang telah ditetapkan, baik itu dalam seni beladiri kompetisi atau prestasi agar tampil maksimal dalam arena pertandingan maupun dalam seni beladiri nonkompetisi supaya mencapai target tertentu.
Makna dari memotivasi itu sendiri berarti memberi dengan mempengaruhi suatu alasan (motive), kata motive artinya sesuatu kekuatan batin, dorongan hati, ataupun kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu. Jadi, memotivasi orang erat hubungannya dengan sesuatu yang ada di dalam dirinya yang menyebabkan ia melakukan suatu tindakan.
Perlu diketahui bahwa memotivasi harus digerakkan dari dalam diri individu itu sendiri, bila dari luar sifatnya hanya sementara. Bila diibaratkan mendorong sebuah mobil tanpa diisi bensin, mobil itu bergerak tetapi bila kita berhenti mendorong mobil itu berhenti, lain halnya bila mobil itu telah diisi bensin maka setelah didorong mobil bisa bergerak dan terus melaju.
Begitu pula bila kita memotivasi seorang murid maka seorang pelatih atau instruktur tentunya harus memberi bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup sesuai dengan cabang seni beladiri yang ditekuninya dengan sungguh-sungguh.
Seorang pelatih untuk memulai memotivasi seorang murid tentunya harus bisa memotivasi dirinya sendiri, pelatih tidak mungkin bisa memotivasi orang lain bila dirinya sendiri tidak termotivasi.
Di sini saya memberikan saran-saran untuk memotivasi murid yang kita latih atau kita bina, langkah-langkahnya antara lain :

 Berkomunikasi dengan jelas
Mencoba menerangkan apa yang ingin dicapai dalam latihan dengan komunikasi sesederhana dan sejelas mungkin sesuai dengan kemampuan anda.
 Tetaplah pada suatu tujuan
Menetapkan tujuan atau target yang akan dicapai dalam berlatih dan murid biasanya mudah termotivasi bila melihat semangat dari pelatih atau instrukturnya itu sendiri, jadi untuk memotivasi tunjukan kepada mereka ketetapan hati anda.
 Menghargai murid
Berilah pujian pada murid anda secara terbuka, hasilnya orang yang kita puji akan berlatih lebih giat.
 Ciptakan persaingan sehat
Secara alamiah setiap manusia memiliki semangat untuk bersaing. Hal ini juga yang menciptakan motivasi yang positif, di tempat latihan beladiri kita coba dengan mengadakan latih tanding sesama murid untuk menciptakan persaingan yang sehat.
 Berikan mereka sedikit demi sedikit
Tidak baik seorang murid diberikan teknik atau informasi yang terlalu banyak dan terlalu cepat. Hal ini justru akan membebani mereka, ciptakan keinginan dalam diri mereka untuk mencoba teknik yang baru, lalu biarkan mereka mempraktekkannya. Dengan cara ini, mereka akan lebih mudah mengingat teknik yang diberikan.
 Pereratlah hubunga-hubungan pribadi
Kita akan lebih memotivasi murid-murid yang akrab dengan kita, biarlah mereka mengenal diri anda lebih jauh dan pelajari lebih banyak diri mereka.
 Biarkan mereka merasakan hasil dan imbalannya
Murid akan merasakan hasil latihan dan perkembangan serta kemajuan dirinya selama mereka berlatih suatu seni beladiri berdasarkan hasil yang dicapai dan dirasa manfaatnya.
 Percayalah pada mereka
Setiap murid tentunya senang merasa dirinya penting, mereka ingin merasa dibutuhkan oleh orang lain, salah satu cara memotivasi mereka yaitu membiarkan mereka tahu bahwa anda percaya pada mereka, biarkan mereka tahu bahwa anda peduli.

Tentunya gagasan di atas sifatnya mendasar dan merupakan kecakapan dasar yang harus dimiliki pelatih atau instruktur seni beladiri dalam memotivasi muridnya. Sesuai dengan namanya seni beladiri, seninya tentu tidak semua murid bisa dimotivasi dengan cara yang sama.
Demikian saran-saran untuk para pelatih dan instruktur beladiri dalam memotivasi murid-murid dalam berlatih, semoga bermanfaat.

Selasa, 04 Maret 2008

STRESS DALAM PROSES PELATIHAN

Psikologi
STRESS DALAM PROSES PELATIHAN

Pada seni beladiri prestasi atau kompetitif, banyak atlet dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit, disatu pihak si atlet harus mengikuti pelatihan yang sungguh-sungguh dilain pihak berbagai tugas sekolah atau pekerjaan harus segera diselesaikan. Tugas dan kewajiban yang harus diselesaikan pada waktu yang bersamaan ini sering menimbulkan stress. Ada ungkapan yang mengatakan "pukulan yang menjatuhkan anda tidaklah sekeras pukulan yang tidak anda lihat kedatangannya". Jadi, stress bisa menimpa siapa saja dan kita tidak tahu kapan dia akan datang.

Apa itu stress?
Sebelum membahas stress lebih jauh kita harus mengetahui dan mengenal lebih dekat masalah stress. Stress adalah perasaan tertekan, perasaan tertekan ini membuat orang mudah tersinggung, mudah marah, konsentrasi terhadap pekerjaan menjadi terganggu. Lingkungan bisa menjadi sumber stress bagi orang, karena tuntutan menghadapi keinginan atau target tertentu dan konflik-konflik yang lainnya bisa menimbulkan stress.

Beberapa jenis stress dapat berdampak positif
Kadang-kadang stress bisa menjadi hal yang positif bagi seseorang karena dapat menjadi dorongan baginya untuk bekerja lebih baik.

Tekanan yang berdampak positif ini banyak terlihat terutama dikalangan atlet-atlet yang sudah berpengalaman, contohnya atlet-atlet tertentu bisa tampil luar biasa bila mengikuti pertandingan yang berskala besar seperti pertandingan internasional.

Namun kita sadari bahwa masing-masing orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap jenis stress seperti ini, kenyataannya stress menyebabkan sebagian orang menjadi putus asa dan bagi yang lainnya justru membantu memecahkan rekor.

Bahaya jika stress berubah menjadi tekanan
Seperti yang telah dikemukakan, kadang-kadang stress bisa menjadi pendorong dan motivator yang positif, tapi stress juga bisa merusak.

Stress menjadi tekanan jika berkelanjutan, tubuh manusia bereaksi terhadap stress dalam tiga tingkatan yaitu siaga, pertahanan, dan kelelahan.

Tahap siaga tubuh akan merasakan kehadiran stress dan biasanya tubuh akan mempersiapkan diri melawan atau menghindar, persiapan ini akan merangsang hormon dari kelenjar endokrin yang akan menyebabkan detak jantung dan pernafasan meninggi, kadar gula dalam darah, berkeringat, mata membelalak, dan melambatnya pencernaan.

Pada tahap perlawanan tubuh akan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh stress. Jika penyebab stress tidak hilang, maka tubuh tidak bisa memperbaiki kerusakan dan harus terus siaga.
Maka tahap yang ketiga yaitu kelelahan, jika berlanjut cukup lama maka anda terserang dari "penyakit stress", seperti migren kepala, denyut jantung yang tidak teratur, atau bahkan sakit mental seperti depresi. Kalau stress ini berlanjut selama proses kelelahan maka tubuh akan kehabisan tenaga dan bahkan fungsinya jadi terhenti.

Jadi cara yang paling baik untuk menghadapi stress adalah dengan jalan menghindar atau menyembuhkan secepat mungkin.

MENGATASI STRESS SECARA INDIVIDUAL
1. Belajar melihat masalah secara proposional
Bila dihadapkan pada suatu pilihan misal antara sekolah atau pekerjaan dengan pelatihan yang harus dijalani, maka harus berani mengambil keputusan yang tentunya harus didiskusikan atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan pelatih, guru atau atasan bila sudah bekerja secara terbuka, untuk mendapatkan pemecahan yang lebih baik, tentunya keputusan ada pada diri anda dengan cara melihat sudut pandang yang lebih luas.

2. Berani menghadapi resiko
Takut pada resiko merupakan hal yang paling menimbulkan stress dan merupakan penghalang keberhasilan.
Pada seni beladiri prestasi kita mengetahui resiko bila kita akan bertanding yaitu resiko kalah dalam pertandingan dan resiko akan cedera.
Sebagai gambaran di dunia ini tidak ada jaminan mutlak, tidak ada perencanaan yang anti gagal, kehidupan memang demikian.
Kalau kita sudah mengetahui resiko merupakan bagian kehidupan, maka kita perlu belajar menghadapi resiko dengan rasa optimis, kalau pikiran kita selalu dipenuhi kemungkinan-kemungkinan buruk, maka justru itulah yang benar-benar terjadi pada anda. Sebaliknya kalau pikiran-pikiran kita dipenuhi kemungkinan-kemungkinan yang baik, maka yang terjadi pada kita juga adalah hal-hal yang baik.

3. Berlatih sesuai dengan bidang kemampuan anda
Jika anda tidak yakin dimana bidang kemampuan anda, inilah resep yang dapat membantu anda untuk segera mengetahuinya, jika anda membuat suatu kesalahan dan hal itu malah menjadi tantangan bagi anda bukannya membuat anda stress, bisa jadi anda telah bekerja sesuai dengan bidang kemampuan anda.

Bekerja keraslah, kejar cita-cita anda, tetapi jangan untuk itu anda merugikan keluarga, kesehatan, dan teman-teman anda. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.

Senin, 03 Maret 2008

8 BUDAYA DASAR UNTUK MEMBANGUN TIM YANG TANGGUH

8 BUDAYA DASAR UNTUK MEMBANGUN TIM YANG TANGGUH

Bila kita mendengar kata TIM maka yang terbayang dibenak kita adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu, sedangkan kata TANGGUH akan melambungkan angan kita pada kegigihan dan keuletan untuk dapat mengatasi segala macam tantangan dan rintangan dalam mewujudkan cita-cita, keinginan atau tujuan.
Nah..sekarang.. Bagaimana caranya membentuk tim operasional yang tangguh?? Sedangkan kita ketahui bersama bahwa bila ada dua orang saja yang berkumpul maka minimal akan ada dua pendapat, dua keinginan dan bahkan tidak mustahil dua cita-cita yang berbeda. Lalu……. bagaimana caranya untuk mengatasi hal ini ??
Berikut ini adalah 8 tips budaya untuk membentuk TIM yang tangguh :
1. Visi dan Misi.
Satukan Visi dan Misi yang ingin dicapai yang melibatkan orang-orang yang tergabung dalam Tim tersebut, sehingga arah gerak tim menjadi lebih terarah ke satu tujuan, lebih fokus dan lebih cepat mencapai sasaran.
2. Saling Percaya (trust).
Ciptakan budaya saling percaya diantara sesama anggota tim, sehingga tidak menimbulkan kesan curiga yang dapat melemahkan dan menggerogoti kerjasama yang sedang atau telah terbina.
3. Empati.
Ciptakan budaya dapat menempatkan diri pada posisi orang lain, sehingga anggota tim bisa merasakan kesulitan dan hal lainnya yang sedang dialami anggota tim yang lainnya. Dengan berempati maka perilaku seseorang akan lebih konstruktif dan menguatkan kerjasama yang ada.
4. Menghormati Setiap individu.
Pada dasarnya setiap orang ingin dihormati; bila didalam sebuah tim sudah diterapkan budaya saling menghormati antar individu, maka gesekan diantara sesama anggota tim dapat diminimalkan.
5. Berpikir Positif.
Berpikir positif akan memperingan beban dan menguatkan tekad. Dalam masa-masa kritis dan krusial sebuah tim, berpikir positif merupakan salah satu obat penawar yang terpenting.
6. Kerjasama.
Untuk dapat bekerjasama dengan baik maka perlu adanya unsur memberi dan menerima dari sesama anggota tim yang "seimbang" sehingga pihak-pihak yang terkait merasa mendapatkan manfaat dan tidak ada yang merasa dirugikan, yang pada akhirnya akan memperkuat ikatan Tim menjadi lebih tangguh.
7. Rela Berkorban.
Tips yang ke-7 ini memang kurang mengenakkan, tetapi memang begitulah resikonya bila berada dalam satu tim, suatu saat akan ditemukan hal-hal yang kurang mengenakkan. Dengan memiliki sikap mental yang ketujuh ini maka diharapkan bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan anggota tim akan diubah menjadi hal yang positif sehinga tidak menimbulkan kekisruhan baru di dalam tim.
8. Suka Tantangan dan Hal Baru.
Tim yang menyukai tantangan dan hal baru akan tampak lebih dinamis dan aktif serta lebih produktif dan biasanya tim dengan budaya ini akan lebih solid kerjasamanya dan tangguh menghadapi berbagai hal.
Tim Operasional di toko anda sudah Solid dan tangguh ??? Cobalah beberapa Tips di atas dan rasakan bedanya……….Semoga..

Minggu, 02 Maret 2008

KIAT MEMBAWAKAN BRIEFING YANG EFFEKTIF

KIAT MEMBAWAKAN BRIEFING YANG EFFEKTIF


Briefing artinya pertemuan rutin maupun tidak rutin yang bertujuan untuk mengkomunikasikan suatu progress dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang ada guna mencapai tujuan tertentu. Berbeda dengan meeting, briefing membutuhkan waktu yang lebih sedikit dan dapat dilakukan secara lebih informal. Kadangkala Briefing dapat dilakukan sambil berdiri, atau duduk bersila di lantai.

Keuntungan kita melakukan briefing rutin secara harian adalah:
- Perkembangan atau progress pencapaian obyektif dapat dipantau setiap hari.
- Permasalahan yang timbul dapat langsung diketahui dan dikoordinasikan penyelesaiannya dengan pihak lain yang terkait di dalam organisasi saat itu juga.
- Merupakan media komunikasi antar karyawan yang mudah dan efektif.

Lalu bagaimana kiatnya agar Briefing yang kita lakukan efektif? SMfranchise memberikan pedoman 4 Langkah Briefing Efektif sebagai berikut:

Tahap Pengenalan/Pre-kondisi:
- Komunikasikan mengapa briefing dilakukan dan siapa yang memimpin/berpartisipasi.
- Komunikasikan kapan dan dimana briefing dilaksanakan
- Tentukan materi rutin yang wajib dikomunikasikan saat briefing
- Komunikasikan aturan main dari briefing kepada semua peserta

Tahap Persiapan
- Siapkan agenda dan materi briefing satu hari sebelumnya
- Kumpulkan data-data penunjang bagi masing-masing agenda

Tahap Implementasi
- Mulailah briefing tepat waktu
- Tunjuk satu orang partisipan sebagai notulen
- Follow up pelaksanaan minutes briefing sehari sebelumnya.
- Bahas agenda rutin
- Round table (bergiliran) bagi semua peserta dan putuskan action plan saat itu juga.
- Notulen membacakan kembali minutes briefing yang dituliskannya.

Tahap Evaluasi
- Review minutes briefing dan follow up kepada masing-masing pelaksananya.
- Evaluasi efektivitas waktu dan materi yang disampaikan; lakukan perbaikan jika dipelukan.

Demikian 4 Tahap bagaimana melaksanakan kebiasaan briefing yang effektif. Banyak perusahaan besar merasakan manfaat dari briefing ini, misalnya AceHarware, yang melakukan briefing pagi sebelum toko buka dengan duduk lesehan membentuk lingkaran.

Sabtu, 01 Maret 2008

jurus tunggal ipsi

Jurus Tunggal Baku (1)

LATAR BELAKANG DAN

PERATURAN PERTANDINGAN

LATAR BELAKANG

Pada Kongres PERSILAT tahun 1998, Jurus Tunggal Baku ditetapkan menjadi salah satu kategori yang dipertandingkan. Jurus ini disusun oleh tim yang anggotanya terdiri dari pakar pencak silat dari empat negara pendiri PERSILAT, yaitu:

§ IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)

§ PERSISI (Persekutuan Silat Singapura)

§ PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia)

§ PERSIB (Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam)

Seluruh gerak yang terdapat di dalam jurus ini diharapkan dapat mewakili gerak pencak silat yang sudah disepakati sebagai beladiri asli dari kawasan Asia Tenggara. Di samping itu dengan adanya rangkaian jurus standar internasional ini dapat pula digunakan sebagai sarana pemersatu seluruh insan pencak silat.

Peraturan Pertandingan Pencak Silat Antarabangsa yang telah ditetapkan dalam Rapat Teknik PERSILAT pada tanggal 26 September 1998 tersebut tidak boleh diubah oleh lembaga organisasi apapun kecuali oleh PERSILAT dan harus diikuti serta dilaksanakan oleh seluruh anggotanya, termasuk Indonesia sebagai salah satu Anggota Pendiri PERSILAT.

Namun, disebabkan Peraturan Pertandingan PERSILAT tersebut dirasakan masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu dijelaskan secara lebih rinci dalam teknis pelaksanaannya, maka pada MUNAS IPSI X yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 16 – 18 September 1999 disepakati perlunya diberikan penjelasan-penjelasan yang tidak mengubah secara prinsip peraturan pertandingan tersebut. Oleh sebab itu, maka Penjelasan Peraturan Pertandingan ini juga bersifat mengikat serta harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia dan semua jajarannya. Di bawah ini akan diuraikan peraturan tentang pertandingan pencak silat Antarabangsa kategori TUNGGAL yang diambil dari Penjelasan Peraturan Pertandingan hasil Munas.

PERATURAN PERTANDINGAN

Penggolongan Pertandingan dan Ketentuan tentang Umur

Penggolongan pertandingan Pencak Silat menurut umur dan jenis kelamin untuk semua kategori terdiri atas:

  • Pertandingan Golongan DEWASA untuk Putra dan Putri, berumur di atas 17 tahun s/d 35 tahun.

  • Pertandingan Golongan REMAJA untuk Putra dan Putri, berumur di atas 14 tahun s/d 17 tahun.

Kebenaran tentang umur pesilat yang mengikuti pertandingan dibuktikan dengan Akte Kelahiran /Ijasah/ paspor (aslinya diperlihatkan pada saat pendaftaran).

Gelanggang

Pertandingan dapat dilaksanakan dalam gelanggang berupa lantai yang dilapisi matras dengan tebal maksimal 5 cm, permukaan rata dan tidak memantul, boleh ditutup dengan alas yang tidak licin, berukuran 10 m x 10 m dengan warna dasar hijau terang dan garis berwarna putih sesuai dengan keperluannya, disediakan oleh Komite Pelaksana. Gelanggang penampilan untuk kategori Tunggal adalah bidang gelanggang dengan ukuran 10 m x 10 m.

Pakaian

Pakaian Pencak Silat model standar, warna bebas dan polos (celana dan baju boleh dengan warna yang sama atau berbeda). Memakai ikat kepala dan kain samping warna polos atau bercorak. Pilihan dan kombinasi warna diserahkan kepada peserta. Boleh memakai badge IPSI di dada sebelah kiri.

Senjata

Golok atau parang dengan ukuran antara 30 cm s.d. 40 cm dan Tongkat terbuat dari rotan dengan ukuran panjang antara 150 cm s.d. 180 cm, dengan garis tengah 2,5 cm s.d. 3,5 cm.

Waktu Pertandingan

Waktu penampilan adalah 3 (tiga) menit.

Tata Cara Pertandingan

  1. Pelaksanaan pertandingan didahului dengan masuknya para Juri dari sebelah kanan Ketua Pertandingan dan setelah memberi hormat serta menyampaikan laporan tentang akan dimulainya tugas penjurian kepada Ketua Pertandingan, para Juri mengambil tempat yang telah ditentukan.

  2. Senjata yang akan dipergunakan sudah diperiksa dan disahkan oleh Ketua Pertandingan, kemudian diletakkan pada standar yang disediakan oleh Panitia Penyelenggara.

  3. Pesilat yang akan melakukan peragaan, memasuki gelanggang dari sebelah kiri Ketua Pertandingan, berjalan menurut adab yang ditentukan, menuju ke titik tengah gelanggang. Memberi hormat kepada Ketua Pertandingan dan selanjutnya berbalik untuk memberi hormat kepada para Juri.

  4. Sebelum peragaan dimulai Ketua Pertandingan memberi isyarat dengan bendera kuning kepada para Juri, Pengamat Waktu, dan Aparat Pertandingan lainnya agar bersiap untuk memulai tugas.

  5. Setelah selesainya pembukaan salam PERSILAT, gong tanda waktu dimulainya pertandingan dibunyikan, dan peserta pertandingan langsung melaksanakan peragaan tangan kosong dilanjutkan dengan bersenjata. Berakhirnya waktu yang ditetapkan ditandai dengan bunyi gong.

  6. Setelah waktu peragaan berakhir, pesilat memberi hormat kepada Juri dan Ketua Pertandingan dari titik tengah gelanggang, dan selanjutnya meninggalkan gelanggang dari sebelah kiri Ketua Pertandingan, berjalan menurut adab yang telah ditentukan.

  7. Para Juri kemudian memberikan penilaian untuk peragaan yang baru saja berlangsung selama 30 (tiga puluh) detik.

  8. Pengamat Waktu mencatat dan menandatangani formulir Catatan Waktu Peragaan Pesilat untuk disahkan oleh Ketua Pertandingan dan segera diumumkan untuk diketahui oleh Juri yang bertugas.

  9. Pembantu Gelanggang mengambil formulir hasil penilaian Juri dan menyerahkan kepada Dewan Juri.

  10. Setelah selesai perhitungan para Juri meninggalkan tempatnya secara tertib menuju Ketua Pertandingan, memberi hormat dan melaporkan tentang selesainya pelaksanaan tugas. Selanjutnya para Juri meninggalkan gelanggang dari sebelah kiri Ketua Pertandingan.

Aturan Bertanding.

  1. Peserta menampilkan Jurus Tunggal Baku selama 3 (tiga) menit terdiri atas tangan kosong dan selanjutnya menggunakan senjata golok/parang dan tongkat. Toleransi kelebihan atau kekurangan waktu adalah 5 (lima) detik. Bila penampilan lebih dari batas toleransi waktu yang diberikan akan dikenakan hukuman.

  2. Jurus Tunggal Baku diperagakan menurut urutan gerak, kebenaran rincian teknik jurus tangan kosong dan bersenjata, irama gerak, kemantapan dan penjiwaan yang ditetapkan untuk jurus ini.

  3. Tidak diperkenankan bersuara selama waktu peragaan.

  4. Bila pesilat tidak dapat melanjutkan penampilannya karena kesalahannya, peragaan dihentikan oleh Ketua Pertandingan dan pesilat yang bersangkutan tidak mendapat nilai.

Hukuman, Undur Diri, dan Diskualifikasi

Hukuman pengurangan nilai dijatuhkan kepada peserta karena kesalahan terdiri atas:

a. Faktor kesalahan dalam rincian gerakan dan jurus.

  • Pengurangan nilai 1 (satu) dikenakan kepada peserta setiap kali yang bersangkutan melakukan kesalahan dalam rincian gerak dan kesalahan urutan rincian gerak.

  • Pengurangan nilai 1 (satu) dikenakan kepada peserta untuk setiap gerakan

  • yang tertinggal (tidak ditampilkan).

  • Pengurangan nilai 1 (satu) dikenakan kepada peserta setiap kali yang bersangkutan menampilkan urutan jurus yang salah.

b. Faktor Waktu (Peragaan kurang atau lebih dari 3 menit).

· Penampilan kurang atau lebih dari 6 s.d. 15 detik dikenakan pengurangan nilai 10.

· Penampilan kurang atau lebih dari 16 s.d. 30 detik dikenakan pengurangan nilai 15.

· Penampilan kurang atau lebih dari di atas 30 detik dikenakan pengurangan nilai 20.

c. Faktor Lain-lain.

· Pengurangan nilai 5 (lima) dikenakan kepada peserta setiap kali yang bersangkutan keluar dari gelanggang (10 m x 10 m).

· Pengurangan nilai 5 (lima) dikenakan kepada peserta setiap kali yang bersangkutan lepas senjatanya di luar yang ditentukan.

· Pengurangan nilai 5 (lima) dikenakan kepada peserta setiap kali yang bersangkutan memperdengarkan suara mulut (vokal).

· Pengurangan nilai 10 (sepuluh) dikenakan kepada peserta yang memakai pakaian yang tidak sepenuhnya menurut ketentuan yang berlaku (tidak sempurna)

d. Undur Diri.

Pesilat dinyatakan undur diri apabila setelah tiga kali pemanggilan oleh Sekretaris Pertandingan tidak memasuki gelanggang untuk memperagakan Kategori Tunggal.

e. Diskualifikasi.

· Penilaian terhadap peserta menjadi batal, bila setelah berakhirnya penampilan didapati bahwa ada jurus yang tidak dipergakan oleh peserta. Dalam hal ini peserta dikenakan hukuman diskualifikasi.

· Pesilat yang memakai pakaian dan atau senjata yang menyimpang dari ketentuan pertandingan dinyatakan diskualifikasi.

Penilaian

Penilaian terdiri atas:

a. Nilai kebenaran yang mencakup unsur:

· Kebenaran gerakan dalam setiap jurus.

· Kebenaran urutan gerakan.

· Kebenaran urutan jurus,

Nilai diperhitungkan dari jumlah gerakan Jurus Tunggal Baku (100 gerakan) dikurangi nilai kesalahan.

b. Nilai kemantapan yang mencakup unsur:

· Kemantapan gerak.

· Kemantapan irama gerak.

· Kemantapan penghayatan gerak.

· Kemantapan tenaga dan stamina.

Pemberian nilai antara 50 (lima puluh) s.d. 60 (enam puluh) angka yang dinilai secara total/terpadu di antara keempat unsur Kemantapan.

Penentuan dan Pengumuman Pemenang

  • Pemenang adalah peserta yang mendapat nilai tertinggi untuk penampilannya.

  • Bila terdapat nilai yang sama, pemenangnya adalah peserta dengan jumlah nilai kebenaran tertinggi.

  • Bila nilai masih tetap sama, pemenangnya adalah peserta yang mempunyai nilai kemantapan, penghayatan, dan stamina tertinggi.

  • Bila nilai masih tetap sama, pemenangnya adalah peserta dengan jumlah nilai hukuman terkecil untuk ketepatan waktu.

  • Bila nilai masih tetap sama, pemenangnya adalah peserta dengan jumlah nilai hukuman terkecil.

  • Bila nilai masih tetap sama, pemenangnya akan diundi oleh Ketua Pertandingan disaksikan oleh Delegasi Teknik, Dewan Juri, dan Tim Manajer pesilat yang bersangkutan.

  • Pengumuman nilai perolehan peserta setiap kategori disampaikan setelah para Juri menyelesaikan tugasnya menilai seluruh peserta pada setiap kategori Jurus Tunggal Baku.